Kamis, 02 Februari 2012

PENGERTIAN RESENSI

Assalamualaikum wr. Wb.
Halloo
Anyeonghaseo yeoreo-bun….
Hm…. Blog ini sudah lama banget ya aku tinggalkan. Soalnya aku bingung mau nulis apa ????  bukan suka nulis soalnya, alasan aku bikin blog ini adalah asal punya sebuah “blog” aja. Hahaha tanpa tahu apa yang akan aku tulis di situ. Awalnya kan aku isi berita- berita dari artis korea yang natabene adalah idola aku. Wkkwkwk tapi liat beberapa blog orang lain yang lebih bagus, aku jadi minder mau ngepost berita-berita artis korea. Kan uda banyak tu yang ngepost. Karena bingung mau ngepost apa, alhasil blogku tercinta ini jadi terabaikan. Hiks…. Tapi, suatu ketika ada ilham datang pas tengah malam, saat baca “suatu” buku aku suka ama contentnya yang “anak muda” banget. Meskipun isi dari buku itu tidak sepenuhnya hanya untuk anak muda, tapi jika membahas tentang LOVE, SARANG,CINTA. Pasti yang terpikir pertama kali adalah kehidupan anak muda. Yah, karena buku itu cukup menarik menurutku, aku ingin share isi buku tersebut. Bukan isi sepenuhnya tenteu saja. Hanya beberapa saja dan mungkin itu bisa disebut resensi kali ya??  Hahaha.
Tapi sebelum aku share tentang buku yang aku maksud tadi nih, aku mau share tentang apa sih pengertian dari resensi??? Apa aja komponen dari resensi itu sendiri??? Supaya para readers nanti g ngira aku Cuma copas dari buku aja. Karena niat awalku itu bikin resensi dari buku ini dengan sedikit ngeshare isi dari buku ini. Sisi mana yang menarik dari buku ini. Gitu…. Oke???? Malah kebanyakan ngomong nich, cekidot…..


RESENSI
Resensi buku diartikan sebagai timbangan, tinjauan, telaah, dan penilaian, yang di dalam bahasa inggris disebut (review) (dalam Webster Collage Dictionary diartikan sebagai : “a critical evaluation of a book”). Sedangkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan sebuah buku.
Pada hakikatnya resensi buku hanya harus memberi penjelasan apa adanya terhadap suatu buku; baik kekurangan maupun kelebihannya. Di sana tidak ada embel-embel yang berbau iklan atau pesan sponsor. Karena itulah resensi buku yang baik hanya mengungkap apa yang dapat ditangkap oleh peresensi secara kritis terhadap keberadaan buku tersebut.
Nah, bagaimana seorang penulis dapat menjelaskan kekurangan dan kelebihan dari sebuah buku? Disinilah letak perbedaan membaca dengan “membaca”! Membaca-nya seorang penikmat tentu berbeda dengan membaca-nya seorang pengamat (di sini ni aku bingung, seorang penikmat buku tentu saja adalah orang yang menyukai buku yang akan mereka baca. Sedangkan , pengamat buku??? Apa para pengamat buku itu hanya sebagai “pengamat” tanpa menyukai lebih dulu buku yang akan mereka amati???? *just my thinking*). Seseorang akan mampu mengamati sebuah buku dengan baik apabila dirinya kaya akan pengetahuan, wawasan, daya kritis, serta memiliki kreativitas dan kebebasan berpikir. Kemudian untuk dapat menyatakan kekurangan dan kelebihan atau memberi penilaian terhadap sebuah buku yang selesai dibacanya (hmmm,,,, jadi meresensi buku itu, langkah awal adalah membaca buku  itu hingga selesai), seorang peresensi tentu sebelumnya telah memiliki bekal atau modal kekayaan berupa pengetahuan dan wawasan yang diperolehnya dari banyak membaca dan melakukan pengamatan. Sebab untuk dapat melakukan timbangan (resensi) terhadap sebuah buku tentu saja diperlukan pembanding (buku-buku serupa atau sejenis dengan yang sedang diresensi.
Itulah sebabnya, seorang penulis resensi yang piawai adalah seorang pembaca yang baik. Ketika berhadapan dengan sebuah buku yang selesai dibaca, daya analisisnya langsung mencari perbandingan kepada buku-buku serupa (sejenis) yang perbah dibaca sebelumnua.
Unsur-unsur resensi :
Daya tarik resensi buku terletak pada :
I.    JUDUL BUKU
Penulis resensi yang cakap, juga harus pendai memilih judul yang benar-benar mencerminkan isi resensi. Berbagai macam cara penentuan jusul resensi dilakukan penulis resensi agar pembaca tertarik dan membacanya. Daniel Samad (1997) menulis tentang persyaratan judul resensi sebagai berikut :
1.    Menarik perhatian dan menimbulkan keingintahuan
2.    Mencerminkan isi pernyataan resensi secara akurat
3.    Dirimuskan sesingkat-singkatnya, tidak bertele-tele dan kabur
4.    Menggunakan kalimat aktif
5.    Menghindari pengulangan kata kecuali jika fungsinya penting
Setelah judul, data serta informasi tentang buku biasanya disusun sebagai berikut:
II.    DATA BUKU
a.    Judul buku (apakah buku itu termasuk hasil terjemahan, kalau iya dituliskan judul aslinya)
b.    Pengarang
c.    Penerbit
d.    Tahun terbit beserta cetakanya (cetakan keberapa)
e.    Tebal buku
Lead atau PEMBUKAAN juga berperan penting pada penulisan resensi. Penulis resensi bisa memulai dengan memperkenalkan pengarang dan karya-karyanya atau membandingkan buku tersebut dengan karya lain pengarang yang sama atau justru menunjukkan buku sejenis yang sudah ditulis pengarang lain.
Jika keunikan buku merupakan hal yang menjol, penulis resensi bisa mendeskripsikan keunikan tersebut. Pembukaan juga dapat dimuati oleh tema buku, kritik terhadap kelemahan buku, figure penerbit, pertanyaan serta dialog.
III.    PENDAHULUAN ATAU PEMBUKAAN
a.    Memperkenalkan siapa pengaranganya; karnyanya berbentuk apa saja dan prestasi yang diperoleh (kalau ada)
b.    Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun pengarang lain
c.    Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang
d.    Memaparkan keunikan buku
e.    Merumuskan tema buku
f.    Memperkenalkan penerbit
g.    Mengajukan pertanyaan
h.    Membuka dialog
Kualitas resensi terdapat pada :
IV.    TUBUH ATAU ISI
Memuat :
1.    Synopsis isi buku secara kronologis maupun penggalan-penggalan
2.    Ulasan singlet buku dengan kutipan secukupnya
3.    Keunggulan serta kelemahan buku
4.    Rumusan kerangka buku (bagian-bagian buku)
5.    Tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit)
6.    Adanya kesalahan cetak
V.    PENUTUP
Resensi buku cenderung menginformasikan kepentingan buku tersebut serta alas an-alasan logisnya (Daniel Samad (1997:7-8)).
Resensi buku yang bauk dapat menjawan keingintahuan mendasar terhadap buku. Sayangnya, karena dari segi kuantitas (mungkin juga kualitas) resensi buku sangat terbatas jumlahnya sehingga para peminat buku belum terlalu mengandalkan resensi buku sebagai bahan pertimbangan untuk membaca atau membeli buku.

Bagan membuat resensi buku :
PENDAHULUAN ATAU PEMBUKAAN
Pengarang
Kunikan pengarang
Sosok pengarang
Keunikan buku
Tema buku
Penerbit
Pertanyaan
Dialog

ISI
Synopsis isi buku
Mengulas buku
Keunggulan buku
Kelemahan buku
Kerangka buku
Bahasanya
Kualitas cetakan

PENUTUP
Untuk siapa-mengapa?

Referensi :
Penulisan resensi sebagai perwujudan dan pemicu minat baca
Penulis: Mursia Ekawati, FKIP Universitas Tidar Magelan
Sumber: Menuju Budaya MEnulis, Suatu Bunga Rampai, hal 121-124
http://gubuk.sabda.org/penulisan_resensi
Samad, Daniel.1997.Dasar-dasar MEresensi Buku. Jakarta:PT Grasindo

Ulasan menganai resensi ini aku dapat saat aku mengikuti lomba resensi di salah satu perpustakaan nasional dikotaku. Menurutku ulasan ini sangat membantu untuk menulis suatu resensi.
Semoga membantu…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar